TUBABA, Jaringansiber.com
Para pedagang di Pasar Kelurahan Dayamurni, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat Mengeluhkan Fasilitas pasar yang mulai dimakan usia, pasalnya lokasi yang seharusnya nyaman dan bersih tersebut kini didapati atap Toko maupun kios bocor yang mengakibatkan air masuk ketika hujan turun, terlebih seluruh saluran air (siring) tidak berfungsi dengan baik.
Seperti halnya dikatakan Ajis (48) salah satu pedagang. Bahwasannya jika hujan turun seluruh toko maupun kios yang ada di pasar Dayamurni bocor, sehingga membuat barang dagangan kami basah.
“Yang terparah kemarin mas, banyak toko baju dan sembako yang merugi akibat barang dagangannya basah,” ucap ajis
Untuk itu, lanjut Ajis yang mewakili teman pedagang mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Tubaba untuk dapat melakukan perbaikan secara menyeluruh agar para pedagang dan pengunjung menjadi nyaman.
Terpisah, Sahnuri selaku Kordinator lapangan (Korlap) pasar Dayamurni menyampaikan bahwasannya hal ini sudah kita sampaikan dari tahun lalu kepada Dinas terkait agar dapat segera melakukan perbaikan, mengingat kondisi pasar sampai saat ini sangat memprihatinkan.
“Dari tahun lalu sudah kita sampaikan kepada Dinas terkait keluhan para pedagang secara tertulis maupun lisan, bahkan kita juga sempat mengusulkan pada tahun 2023 lalu adanya bantuan kas dari hasil retrebusi maupun sewa untuk perbaikan yang mana jika ada toko, hamparan dan lainnya yang butuh diperbaiki dapat segera diatasi namun sayangnya hingga saat ini belum ada tanggapan, ucapnya saat ditemui di lokasi, Jumat(10/5/2024).
Tak sampai disitu saja, sahnuri juga menceritakan bahwasannya tahun lalu dirinya dan pedagang sempat melakukan swadaya, dengan kata lain Dana pribadi (pengeluaran perbaikan dibagi dua antara pedagang dan korlap) untuk perbaikan beberapa titik hamparan yang rusak, bahkan normalisasi juga dilakukan oleh pihak pengurus pasar yang menggunakan dana pribadi. Tentunya hal itu juga sudah kita laporkan kepada Dinas terkait, terang sahnuri.
Dan untuk tahun 2024 ini, masih kata sahnuri, dirinya tak dapat berbuat banyak mengingat sistem kerja samanya berdasarkan Bruto yang mana semua hasil baik dari retrebusi maupun sewa di setorkan ke kas daerah, sedangkan segala sesuatu yang terjadi di pasar, baik itu keluhan pedagang dan lainnya kita selaku korlap hanya dapat membantu melaporkan ke Dinas terkait, paparnya.
Mengenai titik lokasi pasar terparah saat ini, terdapat titik terparah di toko atau kios depan yang menggunakan atap rangka, kemudian toko dan kios lama (yang berdiri sejak puluhan tahun lalu mengunakan atap asbes), dan terparah lagi bagian pasar ikan (menggunakan atap baja yang saat ini sudah bocor dan rusak parah). Tentunya hal itu lah yang menjadi penyebab utama banyak pedagang meniggalkan toko maupun kios tersebut dan memilih menyewa di luar pasar (jalan dua) milik perorangan, singkatnya.