Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengaku tak khawatir dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menempatkan dirinya dengan Muhaimin Iskandar di urutan ketiga elektabilitas paling rendah jelang Pilpres 2024.

“Ya enggak apa-apa, biasa saja,” ujar Anies Baswedan di Jakarta Barat, Jumat (15/9).

SMRC membuat simulasi tiga pasangan capres dan cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prabowo Subianto-Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil.

Hasilnya, Ganjar-Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 35,4 persen suara. Diikuti Prabowo-Erick 31,7 persen. Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ada 16,4 persen belum menjawab.

Founder SMRC, Saiful Mujani mengatakan elektabilitas Anies-Imin belum terlihat walau sudah deklarasi sebagai pasangan capres-cawapres.

“Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat usai deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antre masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” katanya mengutip situs resmi SMRC.

Menurutnya, perolehan suara Anies-Imin hanya mencerminkan kekuatan dua partai, PKB dengan NasDem atau NasDem dengan PKS. Oleh karena itu, angka dukungan sekitar 16 persen cenderung logis karena mencerminkan dua kekuatan politik.

Dia menekankan survei itu adalah simulasi untuk melihat bagaimana reaksi publik terhadap pasangan Anies-Muhaimin setelah dideklarasikan.

SMRC membuat skema Ganjar-Ridwan Kamil karena ada kabar mereka akan diduetkan. Begitu pula Prabowo-Erick Thohir. Akan tetapi, dua pasang itu memang belum resmi dideklarasikan.

“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tetapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Saiful.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *